*********"Selamat Datang Di Blog Muhammad Imron, S.H.I Kelurahan Duwet Kec. Pekalongan Selatan Kota Pekalongan"*********

Rabu, 05 Mei 2010

MAULID AL-BARZANJIE


MAULID AL BARZANJIE
( Karangan Syaikh Ja’far Al Barzanjie )
PERTAMA
Allahumma sholli alaa Sayyidina Muhammad wa aalihi washohbihi wassalim
Aljannatu wana'iimuhaa sa'dul liman yushallii wayusallimu wa yubaariku 'alaih.
" Surga dan kenikmatannya adalah merupakan suatu kebahagiaan bagi orang yang memohonkan Rahmat dan Kesejahteraan serta Berkah atasnya ".
Bismillaahirrahmaanirrahiim
“ Dengan menyebut Asma Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang ”
Abtadi-ul imlaa-a bismidzdzaatil ‘aliyyah
“ Aku memulai menulis ( Kisah Maulid Nabi SAW ) ini dengan menyebut Asma ( Allah SWT ) Dzat Yang Mulia ”
Mustadirran faidlal barakaati ‘alaa maa anaa lahu wa aulaah.
“ Dengan harapan selalu memperoleh curahan Berkah dan Nikmat-Nya atas apa yang telah Saya peroleh ”
Wa utsannii bihamdim mawaariduhu saa-ighatun haniyyah.
Aku memuji ( kepada-Nya ) dengan pujian, yang sumber-sumbernya sangat mudah lagi enak.
Mumtathiyam minasysyukril jamiili mathaayaah.
Merupakan orang yang berkendaraan Syukur yang Indah bentuknya.
Wa ushallii wa usallimu ‘alannuuril maushuufi bittaqaddumil wal awwaliyyah.
Dan Aku mohonkan tambahnya Sholawat dan Salam untuk NUR ( Nabi Muhammad SAW ) yang bersifat dahulu dan permulaan.
Al Muntaqili filghuraril kariimati waljibaah.
NUR yang senantiasa berpindah-pindah pada Roman-roman dan Wajah-wajah yang dimuliakan.
Wa astamnihullaaha ta’aalaa ridlwaanay yakhushshul ‘itrath thaahiratan nabawiyyah.
Dan Saya memohon keridloan Allah Ta’ala Semoga dilimpahkan atas Keluarga yang suci dari Nabi SAW.
Waya ‘ummushshahaabata wal atbaa-‘a wamawwaalaah.
Dan Semoga dilimpahkan pula merata kepada para Sahabat, Tabi’in, dan siapa saja yang mengikuti jejak Beliau SAW.
Wa astajdiihi hidaayatal lisuluukis-subulil waadlihatil jaliyyah.
Dan Saya memohon petunjuk kepada-Nya untuk menempuh jalan yang jelas lagi terang.
Wa hifzham minal ghawaayati fii khithathil khatha-i wa khuthaah.
"Dan memohon pemeliharaan-Nya dari kesesatan ditempat-tempat dan jalan-jalan kesesatan"
Wa ansyuru min qishshatil maulidin-nabawiyyi buruu-dan hisaanan 'abqariyyah.
"Dan Saya sebar luaskan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW ini laksana terbukanya selimut-selimut bagus lagi indah"
Naazhimam minannasabisysyariifi 'iqdan tuhallal masaami'u bihulaah.
"Dengan uraian dari keturunan Nabi yang mulia sebagaimana untaian kalung permata yang menghiasi para pendengarnya dengan indahnya"
Wa asta'iinu bihaulillaahi ta'aalaa wa quwwatihil qawiyyah.
"Dan saya senantiasa memohon pertolongan daya kekuatan Allah Ta'ala dan kekuatan-Nya yang sempurna"
Fa innahu laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
"Karena sesungguhnya tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah SWT"
'Aththirilllaahumma qabrahul kariima bi'arfin syadziyyim min shalaatiw wa tasliim.
" Ya Allah, harumkanlah kubur beliau ( Nabi Agung Muhammad SAW ) yang Mulia dengan bau harum dari limpahan Shalawat dan Salam "
Marhaban yaa Marhaban yaa Marhaban Marhaban Jaddal Husaini Marhaban
"Selamat Datang Wahai Selamat Datang, Selamat Datang Wahai Kakek Hasan Dan Husain, Selamat Datang".
'Aththirilllaahumma qabrahul kariima bi'arfin syadziyyim min shalaatiw wa tasliim.
" Ya Allah, harumkanlah kubur beliau ( Nabi Agung Muhammad SAW ) yang Mulia dengan bau harum dari limpahan Shalawat dan Salam "
( Mahaalul Qiyaam )
Wamuhayyan kasysyamsi minka mudlii' asfarat 'anhu lailatun gharraa-u
" Roman mukamu ( Nabi SAW ) laksana matahari bersinar ( diwaktu siang ) dan dari Roman mukamu tampak laksana malam terang bulan purnama "
Lailatul maulidilladziikaana liddiini suruurum biyaumihii wazdihaa'u
" Malam Kelahiran yang menimbulkan bagi Agama Kegembiraan dan pada hari kelahirannya timbul kegembiraan pula "
Yauma naalat biwadl-ihibnatu wahbin min fakhaarinmaa lam tanalhun nisaa'u.
" Hari kelahiran Nabi merupakan kebanggaan bagi Aminah binti Wahab. Kebanggaan yang tiada didapat oleh para Wanita "
Wa atat qaumahaa bi afdlala mimmaa hamalat qablu maryamul 'adzraa-u.
" Dia ( Siti Aminah ) telah datang kepada kaumnya dengan putra yang lebih mulia daripada yang telah dikandung oleh Siti Maryam yang masih gadis sebelumnya "