*********"Selamat Datang Di Blog Muhammad Imron, S.H.I Kelurahan Duwet Kec. Pekalongan Selatan Kota Pekalongan"*********

Sabtu, 12 Desember 2009

Mars PGTK Muslimat NU


1.      
      MARS PGTK MUSLIMAT


Kami para pendidik Taman Kanak-kanak
Di bawah naungan Muslimat NU
Bersatu dalam tugas mengabdi masyarakat
Mendidik dan membina putra bangsa

Dengan ikhlas penuh tanggung jawab
Memberikan ilmu yang bermanfaat
Yang dilandasi dengan hati suci
Demi kejayaan ibu pertiwi

Kami rela berkorban serta ikhlas beramal
Untuk kepentingan nusa dan bangsa
Berdasar kitab suci serta tuntunan Nabi
            Teladan bagi semua putra putri

Rabu, 11 November 2009

MARS TK MUSLIMAT NU


MARS TK MUSLIMAT NU

Taman kanak-kanak asuhan muslimat
Tempat menuntut ilmu nan mulia
Mendidik tunas harapan bangsa
Agar menjadi insane yang taqwa

Jujur cerdas, terampil dan ikhlas
Sopan, tangguh dan berwibawa
Menjadi tunas pengharum bangsa
                        Tekun bekerja

Sabtu, 10 Oktober 2009

MARS IPPNU



MARS IPPNU

Sirnalah gelap terbitlah terang
Mentari timur sudah bercahya
Ayunkan langkah, pukul genderang
Segala rintangan mundur semua

Tiada laut sedalam Iman
Tiada gunung setinggi cita
Sujud kepala, kepada Tuhan
Tegak kepala, lawan derita

Di malam yang sepi, di pagi yang terang,
Hatiku teguh bagimu ikatan
Di malam yang hening, di hati membakar
Hatiku penuh bagimu pertiwi

Mekar seribu bunga di taman
Mekar cintaku pada ikatan
Ilmu kucari, amal kuberi
                       Untuk agama, bangsa negeri

Rabu, 09 September 2009

MARS IPNU



MARS IPNU

Wahai pelajar, Indonesia
Siapkanlah barisanmu
Bertekad bulat bersatu
Di bawah kibaran panji IPNU

Ayohai, pelajar Islam yang jaya
Kembangkanlah Agamamu
Dalam Negara Indonesia
Tanah Air yang kucinta

Dengan berpedoman kita belajar
Berjuang serta bertaqwa
Kita bina watak nusa dan bangsa
Tuk kejayaan masa depan

Bersatu wahai pelajar Islam jaya
Tunaikanlah kewajiban yang mulia
Ayo maju, pantang mundur
Dengan rahmat Tuhan kita perjuangkan
Ayo maju, pantang mundur
                        Pasti tercapai adil makmur

Sabtu, 08 Agustus 2009

MARS LP MA'ARIF NU


1.  
MARS LP MA’ARIF NU

Marilah kita bangkit dengan segera
Majulah terus ke muka
Kobarkan semangat, belajar giat
Membangun jiwa raga

Marilah kita tegakkan cita-cita
Menuju masa yang jaya
Berilmu, beramal, serta bertaqwa
Pada Allah Yang Esa

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU,
Tempat menuntut Ilmu
Bersiap sedia, mencerdaskan bangsa
Di persada bunda
Mengembangkan Islam yang berhaluan
Ahlussunnah waljama’ah
Jayalah Ma’arif Nahdlatul Ulama
            Di Negara Pancasila

Selasa, 07 Juli 2009

MARS GP ANSOR


1. 
MARS GP ANSOR

Darah dan nyawa telah kuberikan
Syuhada’ rebah Allahu Akbar
Kini bebas rantai ikatan
Negara jaya Islam yang benar

Berkibar tinggi panji gerakan
Iman di dada, patriot perkasa
Ansor maju satu barisan
Seribu rintangan patah semua

Tegakkan yang adil hancurkan yang dzolim
Makmur semua lenyap yang nista
Allahu Akbar, Allahu Akbar
Pagar baja gerakan kita
Bangkitlah bangkit putra pertiwi
Tiada gentar dada ke muka
            Bela agama, bangsa, negeri

Sabtu, 06 Juni 2009

MARS FATAYAT NU


1. 
MARS FATAYAT NU

Fatayat Nahdlatul Ulama
Teladan pemudi utama
Berguna bagi nusa bangsa
Menjunjung tinggi agama

Fatayat Nahdlatul Ulama
Wanita berpribadi luhur
Setia, terampil dan jujur
Menuju masyarakat adil dan makmur

Fatayat berazas pancasila
Bersendi Al-Qur’an dan Sunnah
Ahlissunnah waljama’ah
            Menuju ridha Allah

Selasa, 05 Mei 2009

MARS MUSLIMAT NU



MARS MUSLIMAT NU
Marilah kaum ibu muslimat
Nahdlatul Ulama nan setia
Al-Qur’an, Hadits, Ijma’ Qiyas
Menjadi pedoman utama
Demi agama, nusa dan bangsa
Negara damai bahagia
Reff : Insyaflah hai kaum ibu

Bimbinglah putra-putrimu
Iman teguh bijaksana
Muslimat Indonesia
                        Insyaflah hai kaum ibu

Bimbinglah putra-putrimu
Iman teguh bijaksana
Jayalah Indonesia

Majulah kaum ibu muslimat
Pengawal, pembawa amanat
Pendidik, pembina putra bangsa
Menunaikan tugas mulia
Berilmu, beramal, berbhakti
Bertaqwa pada Illahi

Sabtu, 04 April 2009

DO'AKU UNTUK ISTRIKU



MENIKAH
( Muhammad Imron dengan Retno Dhamayanti )

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
YA ALLAH… Kami mohon kepada-Mu, Ya Tuhan, YA ALLAH… Yang Maha Hidup, Maha Hidup Sendiri, Yang Maha Kuat, Maha Luhur, Yang Maha Kaya, Maha Kuasa, Yang Maha Melihat. Kami Hamba-Mu yang lemah, faqir lagi miskin mengharap dan cinta akan dikabulkannya hajat Kami untuk menikah menjalankan sunah Rosul-Mu dan menggapai Ridho-Mu Semoga Berkah dan menjadi Keluarga yang Sakinah, mawaddah, warohmah. YA ALLAH… Kami memohon kepada-Mu, dengan menyebut Asma-Mu, Engkau mendengar dengan Dzat-Mu atau dengan Asma-Mu yang telah Engkau turunkan didalam kitab-kitab-Mu atau yang telah Engkau ajarkan kepada seorang Makhluk-Mu, untuk Engkau kabulkan Hajat Kami untuk menikah menjalankan sunah Rosul-Mu dan menggapai Ridho-Mu Semoga Berkah dan menjadi Keluarga yang Sakinah, mawaddah, warohmah. YA ALLAH… Kami memohon kepada-Mu. Wahai Dzat yang mengusai langit dan bumi seisinya, dan Dzat yang menghendaki sesuatu dengan ucapan KUN FAYAKUUN, untuk mengabulkan hajat Kami untuk menikah menjalankan sunah Rosul-Mu dan menggapai Ridho-Mu Semoga Berkah dan menjadi Keluarga yang Sakinah, mawaddah, warohmah. Sesungguhnya Engkaulah yang menguasai segala sesuatu, Ya Tuhan Kami berilah kepada Kami kebahagiaan Dunia dan Akhirat, dan jagalah Kami dari siksa Api Neraka.
Semoga Rahmat dan kesejahteraan Allah terlimpahkan atas junjungan Kami Nabi Muhammad SAW, Keluarga dan Sahabatnya. Segala puji bagi Allah yang menguasai alam semesta.
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
YA ALLAH… Bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi, dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji Engkaulah penguasa langit dan bumi, dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah pemancar cahaya langit dan bumi, dan alam semesta serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah yang Haq, janjiMu adalah Benar, perjumpaan dengan-Mu juga Benar, Firman-Mu adalah Benar, Surga dan Neraka adalah Benar dan para Nabi juga Benar. Dan Nabi Muhammad SAW adalah Benar dan Saat hari kiamat itu juga Benar. YA ALLAH… Kepada-Mulah Kami berserah diri, dengan-Mulah Kami Aman, kepada-Mulah Kami pasrah, kepada-Mulah Kami kembali, kepada-Mulah Kami Rindu, dan kepada-Mulah Kami berhukum. Maka ampunilah segala kesalahan Kami, baik yang telah Kami lakukan ataupun yang belum Kami lakukan, baik yang Kami sembunyikan ataupun yang Kami nyatakan. Engkaulah Tuhan terdahulu dan yang terakhir.
Tiada Tuhan melainkan Engkau, tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Luhur dan Agung.
Kami memohon ampun kepada Allah Dzat Yang Maha Agung, tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Dia Yang Maha Hidup dan berdiri sendiri. Kami bertobat kepada-Nya dengan tobatnya hamba yang aniaya yang tidak bisa memberi kemelaratan, kemanfaatan, tidak pula bisa mematikan, menghidupkan dan tdk pula bisa mengembalikan kepada dirinya sendiri.
YA ALLAH… Sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, Cahaya juga Cahaya-Mu, Kebaikan itu juga kebaikan-Mu, Kekuatan itu juga kekuatan-Mu, Kekuasaan itu juga kekuasaan-Mu, pemeliharaan itu juga pemeliharaan-Mu. YA ALLAH… kalau Rizki Kami berada di langit, maka turunkanlah, kalau berada di bumi, maka keluarkanlah, kalau sulit maka mudahkanlah, kalau haram maka halalkanlah, kalau jauh maka dekatkanlah, dengan waktu Dhuha-Mu, cahaya, kebaikan, kebenaran, kekuatan, kekuasaan dan pemeliharaan-Mu.
YA ALLAH… Berikanlah Kami apa yang telah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang Shalih-Shalih. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
YA ALLAH… Jadikanlah Kami sebagai Suami Istri yang Saling Mencintai dikala dekat, Saling menjaga kehormatan dikala jauh, Saling mengingatkan dikala bahagia, Saling menghibur dikala duka, Saling mendo’akan didalam kebaikan dan ketaqwaan, Saling menyempurnakan didalam beribadah kepada-Mu. YA ALLAH… Terimalah pernikahan kami sebagai ibadah kepada-Mu.
YA ALLAH… Titipkanlah kepada Kami keturunan yang lebih baik daripada Kami dihadapan-Mu, yang Sholeh, Sholehah dan senantiasa berjuang di jalan-Mu, yang menjadi cahaya bagi Kami kelak di Akhirat nanti. YA ALLAH… Cukupkanlah permohonan Kami dengan Ridho-Mu.
Semoga Allah melimpahkan keberkahan untuk Kami dan melimpahkan keberkahan untuk Kami berdua dan memberikan keturunan yang baik dan bagus serta mengumpulkan Kami berdua dalam kebaikan. YA ALLAH… Sesungguhnya Kami memohon kepada-Mu akan kebaikan istri/suami saya dan kebaikan perangai yg telah Engkau ciptakan baginya, dan Kami memohon perlindungan dari keburukan serta buruk watak yang telah Engkau ciptakan baginya. YA ALLAH jauhkanlah syetan dari Kami dan jauhkanlah syetan dari apa yang Engkau Rizkikan kepada Kami.
Limpahkanlah YA ALLAH… Semulia-mulia Sholawat dan Salam, atas junjungan dan Nabi Kami yaitu Muhammad SAW yang Amat Penyantun dan Amat Penyayang
Amin… Amin… Amin Ya Robbal ‘Alamin…

Rabu, 25 Maret 2009

Zikir Tanpa Sholat



Zikir Tanpa Sholat, Cukupkah ?

Saya tidak tahu harus bagaimana menyikapi fenomena yang saya lihat akhir-akhir ini. Ketertarikan banyak kalangan kepada agama, justru berakibat agama dipahami secara parsial. Pemahaman parsial tersebut, kecuali memang tidak mencakup sama sekali dan tidak benar, juga merusak mental, keyakinan, kerangka berpikir, pandangan hidup, dan sikap pemeluknya.
Pendeknya, pemahaman seperti itu mempunyai implikasi destruktif yang sangat luas. Namun, tentu bukan gejala ketertarikan itu yang kita sesalkan. Karena dalam kerangka syi’ar, maraknya kegiatan keagamaan, apakah itu pengajian, diskusi, halaqah agama, dan sebagainya, adalah pertanda sangat baik bagi agama.
Hanya saja, hal itu belum tentu merupakan pertanda bagi perkembangan agama dan keberagamaan. Kualitas agama, sejak Allah S.W.T. mengesahkannya, sebagaimana tercermin dalam Surat Al Maidah Ayat 3, yang artinya : “ Diharamkan bagimu ( memakan ) bangkai, darah, daging babi, ( daging hewan ) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan ( diharamkan juga ) mengundi nasib dengan anak panah, itu adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk mengalahkan agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah S.W.T. Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. “1, telah mencapai titk final. Ia telah sedemikian sempurna. Persoalan yang menyangkut perkembangan atau kemunduran agama, bertumpu soal bagaimana pemeluknya dapat mengaplikasikan dengan perkembangan zaman yang ada. Inilah hal yang perlu ditegaskan.
Karenanya, fenomena ini di satu sisi mempunyai bagian yang “ menguntungkan “, tapi di sini lain ada bagian yang “ masih perlu dipertanyakan “. Maka, fenomena berupa pemahaman parsial itu, kiranya urgen sekali kita bicarakan.
Saya pun tidak mengerti harus menyebut bias itu sebagai apa, atau bahkan, apakah hal itu memang semata-mata merupakan sebuah bias ?
Yang jelas, sejauh yang saya tangkap dari beberapa informasi dan banyak gelagat, bahwa sekarang ini orang cenderung kea rah mistik di dalam agama. Dalam bahasa kampong, sering disebut dengan klenik.
Orang enggan melaksanakan syari’at, yang di dalamnya terhimpun aturan-aturan peribadatan secara amaly, bersifat pekerjaan nyata, tetapi mereka justru lebih suka “ menerobos “ proses peribadatan itu dengan hal-hal yang bersifat batiniah dan metafisis. Sholat yang seperti kita laksanakan sehari-hari itu, menjadi cukup diganti dengan memusatkan jiwa dan pikiran kepada yang disembah, tanpa dibarengi dengan gerak fisik sama sekali.

A. Thoriqot

Secara mendasar, Islam terdiri dari akidah dan syari’at. Akidah atau kepercayaan atau keimanan mendasarkan dirinya pada tauhid ( pengesaan Tuhan ).
Tauhid itupun meliputi tauhid uluhiyyah dan tauhid rububiyyah.
1. Uluhiyyah berarti mengesakan Allah dalam beribadah dan beristi’anah. Artinya, bahwa segala proses peribadatan harus berdasarkan kepada keesaan Allah S.W.T.
2. Rububiyyah berarti tentang zat Allah, sifat-sifat dan seluruh Perbuatan-Nya, seperti Allah adalah pencipta langit, bumi, dan sebagainya.
Akidah disini lebih berposisi sebagai “ilmu”. Adapun “pengamalanya” adalah lewat syari’at. Syari’at inilah yang memuat ketentuan-ketentuan peribadatan yang harus dilaksanakan secara fi’ly ( berupa perbuatan / gerak fisik ).
Memang, secara garis besar, dalam Islam dikenal pula bentuk penghambaan diri melalui cara-cara yang mistis. Namun, bukan berarti dengan begitu Islam secara keseluruhan merupakan mistis absolute, benar-benar klenik atau dengan kata lain hanya cukup dengan praktek-praktek batiniah seperti di atas.
Cara-cara mistik itu dipraktekkan ketika sudah mencapai tingkat yang lazim disebut thoriqot. Thoriqot itu sendiri merupakan tingkat setelah syari’at. Artinya, akan sangat keliru jika kita belum mampu mengamalkan ketentuan-ketentuan syari’at, tetapi sudah terburu-buru kepada tingkat Thoriqot. Inilah bias yang saya maksudkan di atas itu.

B. Zikir

Dari Abu Ad Darda’ R.A., Rosulullah SAW bersabda : “ Tidakkah kalian aku tunjukkan amal perbuatan yang paling baik dan bersih di hadapan Tuhan kalian ? Suatu amal yang dapat mengangkat derajat kalian, amal yang lebih utama daripada menyedekahkan sebatang emas dan lebih mulia daripada berperang melawan musuh-musuh kalian ? ”. Para sahabat bertanya : “ Amal apakah itu, wahai Nabi ? “. Nabi menjawab : “ Zikrullah ( zikir kepada Allah ) “.
Secara Lughowi Zikir berasal dari bahasa arab dzikr yang berarti perbuatan menyebut atau mengingat dengan lisan dan hati. Ada yang berpendapat bahwa pekerjaan mengingat dengan hati dan lisan itu berasal dari dzukr, sedangkan pekerjaan menyebut dengan lisan saja adalah dzikr (beda bunyi lafalnya).
Adapun secara Ishthilahi ( peristilahan ), kata zikir tidak terlalu jauh dari maksud lughowi-nya seperti itu. Dalam pengertian mutakhir, zikir berarti membaca tasbih, mengagungkan Allah, menyucikan-Nya, dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya, zikir kepada Allah tidak hanya terbatas sebagai “bacaan-bacaan“ mulai yang berdasar pada tuntunan Nabi S.A.W. atau yang lebih populer dengan sebutan dzikir ma’tsur. Namun kemudian juga diartikan dengan “ ingat kepada Allah “ dalam segala gerak dan tingkah laku, bahkan dalam setiap tarikan dan hembusan nafas seorang hamba.
Tuntutan pelaksanaan zikir itu sendiri sedemikian beratnya, di mulai sejak bangun tidur sampai menjelang berangkat tidur lagi. Demikian sedikit ajaran thoriqot. Karenanya, zikir itu sebenarnya telah merupakan suatu proses penghambaan diri secara total dari seorang hamba kepada Al-Kholiq. Tetapi cukupkah ?
Assayyid Muhammad ibn ‘Alawi Al Maliky berpendapat, bahwa zikir pada hakikatnya memiliki ratusan faidah dan kegunaan. Diantaranya dengan zikir, seorang hamba tidak mungkin melupakan Tuhannya. Kelupaan seorang hamba kepada Tuhan menyebabkan Tuhan lupa kepadanya. Allah berfirman dalam Surat Al Hasyr : “ Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah melupakan mereka “.
Selain itu, zikir menempatkan hamba pada beberapa pangkat dan derajat yang luhur atau lazim disebut al–maqam, seperti maqam mahabbah, maqam ma’rifat, maqam qurb, maqam khasyyah dan sebagainya.
1. Maqam Mahabbah, karena dengan senantiasa ingat kepada Allah SWT maka seseorang akan menjadi kekasih – Nya.
2. Maqam Ma’rifat, karena setelah seseorang hamba semakin memperbanyak berzikir, maka Allah SWT akan membukakan baginya Babul Ma’rifat yaitu suatu derajat yang sangat luhur dan mulia.
3. Maqam Qurb, ketika hamba berzikir, maka semenjak itu pula ia selalu berdekatan dengan Allah SWT. Dalam Hadits Qudsy Allah SWT berfirman : “ Aku menjadi teman bagi orang yang ingat kepadaku”.
4. Maqam Khasyyah, terengkuh ketika hati dan seluruh jiwa raga telah madhep mantep hanya kepada Allah SWT. Justru ketika seorang hamba telah berdekatan dengan Tuhannya, maka rasa Khasyyah (takut) akan semakin bertambah.2
Dari uraian di atas, sekilas memang bisa dipahami, bahwa zikir, apakah itu sekadar bacaan-bacaan mulia atau zikir yang lebih melibatkan seluruh anggota tubuh, seolah telah cukup untuk menempatkan seorang hamba sebagai hamba sebenar-benarnya. Tak perlu Sholat, tak perlu Zakat dan seterunya. Namun dalam Tafsir Al – Khazin diuraikan bahwa firman Allah SWT dalam surat Al- Ahzab { yang berbunyi : “ Wahai orang yang beriman, zikirlah kepada Allah SWT dengan sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada – Nya sepanjang pagi dan sore. “ } oleh banyak mufassirin diartikan dengan Sholat. Karenanya Islam memang tidak menganggap cukup pelaksanaan zikir tanpa ibadah-ibadah formal syar’i. Islam menekankan keseimbangan antara akidah dan syari’ah.3

1 Khadim Al-Kharamain, Al-Qur’an dan Tarjamahnya, hlm. 157
2 Drs. Anas Abdoerochim, KH. MA. Sahal Mahfudh Menulis, Harian Suara Merdeka, hlm. 5.
3 Disusun Oleh Pengurus Remaja Masjid Jami’ Ar – Rohmah Kelurahan Duwet Kec. Pekalongan Selatan Kota Pekalongan